Biasa memiliki penghasilan sendiri dari bekerja, Susi yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga merasa resah saat sedikit-sedikit harus minta uang ke suami yang berprofesi sebagai supir di ibukota. Siapa sangka hobi di bidang ketrampilan dan aktif di PKK membuatnya menjadi pelaku usaha cukup dari rumah?
baca selanjutnya
![]() |
Susi sedang membuat bolu gulung (roll cake) |
Kehidupan metropolitan yang tak ramah
dari aspek finansial, membuat Susi Mardiatin memilih pulang kampung di saat
hamil tua anak kedua. Setelah melahirkan, Susi yang masih tinggal bersama orang
tuanya, merasa resah karena tiap tengah bulan uang kiriman suaminya dari
Jakarta sudah habis.
“Saya telpon suami, uangnya habis,
Pak. Minta dikirim lagi. Saya sebenarnya tahu, paling-paling suami bilang, ya
nanti sabar ya, tunggu gajian. Saya disini yang serba pusing memenuhi kebutuhan
anak-anak,” jelas perempuan kelahiran 12 Januari 1973.
Karena berstatus Ibu Rumah Tangga
murni, istri Jatmiko Kristianto ini sering dilibatkan dalam kegiatan TP PKK di RT
03 RW 01 Purbalingga Wetan, tempat tinggalnya. Anak kelima dari tujuh
bersaudara inipun dipercaya menjadi Ketua Dasa Wisma dan sering pula diikutkan
mewakili kelurahan dalam berbagai pelatihan baik yang difasilitasi pemerintah
maupun PNPM.
“Saya pernah mendapat pelatihan
merangkai bunga. Lalu saya tekuni. Saya membuatnya terus dan saya titipkan ke
toko-toko besar di Purbalingga dan di Owabong,” kisah ibu dua jagoan ini.
Susi mengakui, sebenarnya hasil dari
penjualan rangkaian bunga cukup baik. Hanya sayang, perputarannya sangat
lambat. Pemilik hobi di bidang ketrampilan ini baru dapat hasil tiga bulan
sekali. Sementara kebutuhannya seringkali sama sekali tidak bisa ditunda.
“Suatu ketika saya
dapat pelatihan lagi. Kali ini bikin kue. Bikin brownis kukus, brownis tape dan
mie ayam. Saya tekuni yang kedua brownis itu,” tutur mantan guru komputer yang
juga hobi masak.
Brownis buatannya dia titipkan ke
berbagai pasar dan pedagang jajan
kelilingan. Hasilnya jauh lebih menguntungkan daripada merangkai bunga. Lambat
laun, kegiatan merangkai bungapun dia tinggalkan dan fokus membuat brownis.
“Trus, pas tahun 2011, pedagang jajan
kelilingan itu bilang ke saya, coba Mba Susi, bikin lepet jagung. Sekarang lagi
tren banget, banyak yang nyari. Pasti laku. Saya bilang saya belum tahu
resepnya. Trus pedagang itu bilang, ya beli aja lepet jagung paling enak, trus
dirasakan, mbak pasti bisa bikin,” imbuhnya.
Susipun menuruti saran sang pedagang
jajan. Dengan percobaan berkali-kali, sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan
rasa yang enak sama seperti lepet jagung paling laris saat itu. Dia sebenarnya
ingin sekali memasukkan lepet jagungnya ke toko-toko kue. Tapi dia merasa
kurang percaya diri.
“Ada saat saya ikut pelatihan
kewirausahaan, disitu narasumbernya memotivasi saya untuk nekad saja memasukkan
lepet buatan saya ke toko kue. Akhirnya saya nekad dan benar, langsung
diterima. Malah si pemilik toko bilang, kenapa nggak dari dulu. Lepet jagungnya
banyak yang nyari,” ungkapnya sumringah.
Permintaan lepet jagung buatannya
meningkat tajam. Ketika ditanya omset, Susi hanya tersenyum. Hanya tempo
setahun, penyuka masakan cap cay ini berhasil membangun rumah nan nyaman di
sebelah rumah sang ayah yang sudah menduda. Dan yang pasti, dia tidak lagi
bolak-balik menelpon suami untuk minta uang.
“Saat ramadhan kemarin, saya berhenti
membuat lepet. Saya membuat bolu gulung. Alhamdulillah, laku keras dan
permintaannya nggak pernah berhenti,” ujarnya bangga. Saat lebaran, permintaan
semakin menggila. Bahkan Susi rela tidak tidur demi memenuhi pesanan.
Hasil dari penjualan bolu gulung ini,
dia gunakan untuk membeli oven raksasa yang memuat lebih banyak bolu. Dia juga
membeli peralatan lainnya seperti mixer otomatis dan sebagainya. Sehingga dia
sekarang lebih santai, tak terlalu kewalahan dan bisa menjaga kesehatan meski
pesanan sedang menumpuk dan tak seorangpun membantunya.
“Harapan saya saat ini, ingin membuat
toko roti. Dan saya berharap, suami saya pulang kampung saja, fokus mengelola toko
kami. Kami ingin sukses bersama-sama dan kumpul dengan keluarga secara
lengkap,” harapnya. (Estining Pamungkas)
ika anda butuh bantuan nomor togel atau dana gaib dijamin sukses nama saya pak irwan murid MBAH BUDI HARTONO saya sendiri sudah membuktikan angka 4d nya SGP syukur alhamdulillah dapat kemenangan 570.juta saya sudah bisa bayar hutang dan sudah bisa buka usaha bagi anda yang punya permasalahan ekonomi atau terlilit hutang sudah lama belum lunas jangan putus asa lansung hubungi MBAH BUDI HARTONO di no 085-256-077-899 atau buka website MBAH silahkan KLIK DISINI NOMOR TOGEL DAN DANA GAIB
BalasHapusSelamat siang, kalau butuh benang tumanggal bisa gak ya?
BalasHapus